Powered By Blogger

Jumat, 23 Januari 2009

MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES

1. KOMANDO: Semua aktivitas pembelajaran, keterlaksanaannya tergantung pada guru; kreativitas siswa tidak berkembang
2. TUGAS: Guru memberikan tugas, siswa menentukan sendiri kecepatan dan kemajuan belajarnya

3. TIMBAL BALIK / RECIPROCAL: Guru memberikan tugas kepada siswa secara berpasangan; 1 siswa berperan sebagai pelaku (tidak boleh berinteraksi langsung dengan guru tapi boleh berinteraksi dengan pasangannya), yang lain berperan sebagai pengamat yang bertugas memberikan umpan balik terhadap tugas gerak yang dilaksanakan pasangannya berdasarkan rambu-rambu yang diberikan oleh guru. Pengamat dapat berinteraksi dengan guru

4. INKLUSI/CAKUPAN: Tiap siswa diberi tugas dan belajar sesuai dg tingkat kemampuannya. Penggunaan gaya ini memerlukan kelengkapan sarana prasarana (model ini bisa dikembangkan menjadi belajar tuntas)
5. KONSEP DIRI: Guru memberi tugas secara individu dengan cara memberikan langkah-langkah kerja sehingga siswa bisa melakukannya secara mandiri

6. PEMECAHAN MASALAH: Tugas ajar disajikan dalam bentuk permasalahan yg harus dipecahkan oleh siswa. Tugas dpt dikerjakan secara individu maupun kelompok. Yang perlu diingat ada kemungkinan muncul lebih dari 1 “jawaban gerak” yang benar
7. EKSPLORASI TERBATAS: Guru menyiapkan materi dan petunjuk umum, siswa menentukan sendiri respons yang sesuai. Cocok utk pengayaan gerak

8. DISKOVERI TERTUNTUN: Merupakan bentuk lain dari eksplorasi terbatas. Pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa, dilakukan dengan tuntunan guru
9. EKSPLORASI TAK TERBATAS: Guru merancang tugas dan menyediakan alat; siswa diberi kebebasan penuh utk menjelajah tanpa batas dan tanpa intervensi guru, kecuali bila berkaitan dengan faktor keselamatan atau cara menggunakan peralatan dengan benar.


PENGGUNAAN ALAT, WAKTU & RUANG

Alat, waktu dan ruang (space) merupakan sumber daya yang sangat penting untuk mendukung pelaksanaan dan kualitas proses belajar mengajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

Keterbatasan jumlah alat dan ketiadaan dana utk memenuhi kebutuhan peralatan merupakan permasalahan klasik dlm pbm penjasorkes di indonesia
Hal yg sering dilupakan adalah sebenarnya tidak ada ketentuan bahwa dlm pbm penjasorkes harus digunakan peralatan standar seperti dalam permainan/ pertandingan cabang olahraga

Keterbatasan waktu utk pbm pendidika jasmani, olahraga dan kesehatan juga merupakan masalah klasik. Dengan hanya 2 jam per minggu, apa yang bisa dilakukan dan diperoleh oleh para siswa?
Kuncinya terletak pada pengelolaan waktu; kapan harus mulai bergerak, kapan harus berhenti. Adakalanya guru terlalu “birokratis” sehingga banyak waktu yang terbuang

Prasyarat utama adalah tersedianya ruang (space) yang lapang dan aman
Guru harus mampu mengelola ruang agar efektif dan efisien utk pbm
Yg sering terjadi, bila ruang yang tersedia cukup luas, guru lupa memberi batas, shg ada saat ia tidak mampu mengawasi seluruh aktivitas siswa
Sebaliknya, bila ruang terlalu sempit utk seluruh siswa, guru juga sering lupa mengatur aktivitas sedemikian rupa hingga seluruh ruang dapat dimanfaatkan secara maksimal; siswa tidak berdesak-desakan hanya pada titik tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar